27 Agustus 2011, Tengah Malam.
Tiba-tiba kebangun dari tidur (ketiduran) dimalam sebelumnya. Seperti biasa, ritual yang dilakukan pertama kali saat baru "sadar" adalah nyari si Toru-Kun -nama blackber*y gw- dan melihat beberapa social networking media.
Entah kenapa, beberapa saat kemudian gw teringat pada suatu pembicaraan dengan salah seorang teman pria yang sering jadi "tempat sampah" a.k.a. "tempat curhat" kalau dikantor.
Pembicaraan itu bermula dari pertanyaannya : "gimana sama yang di Bandung?"
Lalu disambut dengan jawaban dari gw : "udah kelar kaliiii..."
Gak sampe disitu, lanjut lagi dengan pertanyaan yang disusul pernyataan jahil dari dia : "udah gak ada perkembangan lagi ta? trus siapa gebetan lo sekarang? cari cowo yang tinggal di Bandung lagi dong! Jadi kalau gw ke tempat cewe gw di Bandung, kita bisa barengan kesananya."
--Siyallll, pikir gw. Emangnya gw suka sama cowo berdasarkan lokasi? Udah gitu emangnya gw mo ngegebet cowo cuma buat nganterin lo pacaran?--
Tanpa berlama-lama, gw langsung sahutin temen gw itu : "Lo pikiiiirrrr.... jatuh cinta segampang itu???? Kalo cuma mau pacaran doang sih, mungkin bisa-bisa aja sekarang gw pacaran, tapi kan gak semudah itu jatuh cinta!" (duilehh sombong bener gw.. hahahaha :P)
Dan rentetan sahutan gw yang terakhir itu disambut oleh petuah-petuah dari teman gw mengenai bertanya sebelum jatuh cinta (dari sudut pandangnya) yang membuat gw -tengah malam gini- ngeBlog gara-gara kepikiran omongannya...
Inilah pendapatnya tentang pertanyaan yang harus ditanyakan sebelum jatuh cinta dan sebelum menentukan langkah selanjutnya, yang masih gw inget dan gw rangkum dalam bahasa penuturan gw..
1. "Kita kan udah bukan anak kecil lagi ta, jadi kalau gw sih, setiap mau memulai hubungan pacaran, maka gw akan bertanya ke diri gw sendiri 'gimana kalau gw jadi sama dia, apakah gw bisa melewati seumur hidup gw bersama-sama dengan dia?'